Satu tahun telah berlalu, Mengapa aku belum juga bisa melupakan nya. Apa mungkin aku terlalu menyesalkan perpisahan itu? Ataukah karena aku sangat menyayangi nya? Entahlah, yang jelas aku sangat sakit hati. Bukan karena dia telah memutuskan ku. Tapi mengapa harus berbohong dengan alas an orang tua? Kenapa kamu tidak berterus terang, jika kau tak lagi menyisakan ruang untuk ku di hati mu.
Mengapa aku
masih berfikir suatu saat si lesung pipit yang telah mengiris hati ku akan
kembali lagi ke pelukan ku? Itukah alasan ku tidak mecari pengganti nya dan
menghapus semua tentang nya dari hati ku?
Ah……. Betapa aku laki – laki terbodoh di dunia ini. Diakan sudah punya
tunangan. Jadi tidak mungkin dia akan kembali lagi kepelukan ku. Coba lihat,
masih banyak wanita diluar sana untuk di jadikan pengganti.
Terkadang
nurani ku berkata bahwa aku harus bangkit untuk melangkah kedepan dan menghapus
semua jejak cinta terburuk ku. Tapi aku terlalu lemah untuk bisa terbang hanya
dengan satu sayap.
Sore itu
mendung menghiasi langit di desa kecil tempat tinggal ku. Desa yang terletak di
Lampung. Rintik air mata langit terlihat mulai menetesi bumi yang begitu haus.
Aku masih saja melamunkan masa lalu ku di teras depan rumah.
“ Kak
Farhan…..!! bantuin Dela ngangkat jemuran dooong….!! Keburu lebat ni hujan
nya..”
“Astaghfirullah….
“
Terburu
–buru aku bergegas menghapiri adik tercinta ku. Tanpa satu patah katapun mulai
ku petik pakain yang menempel di jemuran.
“Kakak
kenapa si kalo sore ngelamun terus di teras…? Kesambet baru tau rasa!”
“Huuuss…
ngomong apa kamu ini….! Udah ayo buruan..!”
Seiring
tenggelam nya siang disambut datang nya gelap tapi sepertinya langit belum juga
lelah menitikkan air mata nya. Padahal malam ini aku di undang ke acara Ulang
Tahun Cinta. Aku tidak ingin mengecewakan sahabat ku yang selalu setia
mendengarkan curahan hati ku dan Selalu ada untuk ku dalam dalam kondisi
apapun. Karena aku pernah merasakan
betapa pedih nya kecewa.
Kulihat jam
dinding menunjukkan pukul 19.00 WIB. Tanpa pikir panjang lagi. Aku segera
berpamitan dengan orang tua ku untuk berangkat kerumah Cinta.
“Mami…. Aku pamit dulu ya… Mau kerumah Cinta……!”
“Emang ada
acara apa Han..?”
“Ulang Tahun
Cinta mi. Farhan pamit ya..!”
“Hujan nya
kan masih deras, nanti saja nunggu reda. ..”
“Keburu
malem mi. Belum lagi perjalanan butuh watu setengah jam..”
“Iya mami
tau, tapi kan hujan deras. Kalo kamu gak datang pasti Cinta bisa mengerti kok
kalo kamu gak bermaksud untuk tidak datang..”
“Iya Han,
Cinta pasti ngerti keadaan kok. Nanti kamu masuk angin kalo hujan – hujanan.”
Imbuhan dari
papi ku.
“ Farhan
pake mantel kok pi… Tapi Farhan gak mau bikin Cinta kecewa!”
“Iya sudah
kalo kamu tetep ngeyel. Hati – hati dijalan ya nak. Gak usah ngebut – ngebut.”
Jawab mami
ku. Sedangkan papi ku hanya menggelengkan kepala sambil menyeruput kopi hitam
nya.
“So pasti…
Farhan kalo bawa motor gak pernah ngebut
kok mam. Paling Cuma lari 40KM/jam…. Sisa nya…”
“Ah kamu ini
kalo dibilangin malah ngeledek..”
“Hehehe… Iya
udah Farhan berangkat dulu…”
Ku cium pipi
mami ku dan tak lupa bersalaman ke mami dan papi ku. Kebiasaan yang di ajarkan
kedua orang tua ku dari kecil. Sedangkan Dela lagi asik belajar dikamar nya. Aku
tak mau mengganggu nya.
-
Peristiwa Tak terduga
Setelah
mengenakan mantel segera ku picu speda motor Satria ku. Terasa air hujan dan
angin mulai menyambut tubuh ku. Dinginpun mulai hadir, terasa menusuk sampai
ketulang.
Jalan raya
terlihat sangat sepi. Hanya lampu Bus dan Truck yang terkadang menyinari gelap
nya jalan. Ku percepat laju motor, kulihat speedometer berada di atas 90KM/JAM.
Rasa nya ingin cepat sampai di rumah Cinta. Sudah tidak tahan lagi dengan rasa dingin.
Ketika
berada dijalan yang pernah kulewati bersama Mega, aku jadi teringat lagi.
Bayang – bayang wajah nya, mulai menghantui pikiranku lagi. Aku jadi mulai
tidak berkonsentrasi lagi ke jalan.
Tiba – tiba
terlihat ada motor menyebrang untuk keluar dari Caffe. Segera ku injak Rem, sayang nya na’as tidak dapat
dihindari. Rem ku tak mampu menahan kencang nya laju motor dan…. BRAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKK…………………..!!!!!!!!!
Mata ku yang
berkunang – kunang masih sempat menyaksikan seorang wanita yang wajahnya
berlumuran darah. Sehingga aku tidak mengenali nya. Ingin sekali aku menolong,
tapi apa daya diriku juga tak sanggung melakukan apa – apa. Kaki ku terasa
mati, dan aku tak mampu menggerakkan tubuh yang sudah lemah ini. Darah terus
mengalir dari hidung ku. Sepertinya sudah ada Polisi dan banyak orang
mengerumuni ku. Mataku mulai menggelap dan Sulit untuk bernafas, badan ku
terasa dingin sekali namun aku merasakan haus yang luar biasa. Aku berfikir
nyawa ini akan segera meninggalkan tubuh yang rapuh. Aku merasakan penyesalan,
mengapa aku tidak mau menghiraukan kata – kata orang tua ku. Tapi disisi lain,
ini semua aku lakukan demi sahabat ku. Sekarang yang bisa ku lakukan hanyalah
berdoa sebisa ku. Semoga Tuhan menyelamatkan nyawa wanita itu dan mangampuni ku
karena aku tidak bisa menepati janji ku pada Cinta.
-
Dirumah Sakit
Dua hari
kemudian….
Terdengar
suara tangisan kecil yang tak asing lagi di telingaku. Siapa lagi kalo bukan
Bunda ku tercinta. Sedikit mulai tersadar tenyata aku belum mati. Ku buka kedua
mataku perlahan dan menggerakkan tangan ku sebisa mungkin.
“Farhan…..
Kamu sudah sadar nak”.
Seketika itu
aku juga melihat ada Papi, dan Dela. Tak lama kemudian disusul Cinta yang mata
nya sayu seperti habis menangis bersama keluarga nya. Aku ingin mengucapkan
maaf kepada Cinta dan Orang tua ku. Tapi seakan mulut ini terkunci rapat, aku
tak sedikitpun bisa berbicara. Ada apa dengan diriku? Mengapa aku tidak bisa
berbicara? Aku hanya mampu berteriak dan menjerit di dalam hati. Mataku mulai
menitikkan air mata.
“ Sudah kamu
gak usah nangis, kamu istirahat aja dulu. Aku tahu kamu akan mengatakan maaf
kepada ku. Aku sudah memaafkan nya. Aku sudah mendengar semua ceritanya dari
orang tua kamu kok.”
Itu tadi
suara Cinta yang lembut sambil berusaha membersihkan pipiku dengan tisu nya. Dalam
hati ku berteriak syukur, karena Cinta sudah memaafkan ku. Lalu bagaimana
dengan Wanita itu? Wanita yang aku tabrak. Apakah dia selamat?
Jika ia tidak
selamat, berarti Tuhan tidak adil. Mengapa aku selamat tapi wanita itu tidak.
Kurang lebih
dua jam aku tersiksa dalam keadaan seperti orang bisu, dokter datang mengganti
Infus dan menyuntikkan obat bius kepada ku. Tak tahan menahan kantuk, akupun
tertidur.
Tak tahu
berapa lama aku tertidur, tapi sekarang aku sudah terbangun. Kulihat Mami
sedang tidur, kepalanya bersandar di ranjang. Aku coba lagi untuk membuka
mulut. Sangat berharap aku bisa berbicara.
“Maaaam, maaam….”
Mami ku
bangun sambil membenahkan jilbabnya yang agak berantakan.
“Papi sama
Dela kemana …??” Suaraku terdengar sangat lemah..
“Papi sedang
cari kopi diluar dan Dela tidur di Mushala Rumah Sakit….”
“Kalo
Cinta…??”
“Cinta sudah
pulang sore tadi nak. Kamu butuh apa?”
“Gimana
orang yang aku tabrak? Apakah dia selamat mi..??”
Mami ku
hanya terdiam saja. Seperti menyembunyikan sesuatu. Apa mungkin wanita itu
tidak selamat? Ohh… Tidak…!! Aku telah membunuh sesorang.
“Mi…. Gimana...?”
“Dia
selamat, tapi dia dirawat di Abdul Moeloek”
Abdoel
Moeloek adalah Rumah sakit terbesar dan terlengkap fasilitas nya di Lampung.
Alhamdulillah… Ternyata wanita itu Selamat. Tapi pasti dia lebih parah dariku.
Gumam ku dalam hati.
-
Boleh Pulang
Dua minggu
kemudian aku sudah mulai sembuh. Aku dibolehkan pulang atau rawat jalan. Cinta
dan keluarga nya juga menjemput ku dirumah sakit.Hari demi hari kesehatan pun
membaik. Aku sudah bisa beraktifitas seperti biasanya.
Oh ya, Aku
teringat kembali kepada wanita itu. Segera ku tanyakan kepada orantua ku.
Seperti nya petir menyambar ku di siang bolong. Ternyata wanita itu adalah Mega
si lesung pipit mantan kekasih ku. Yang paling membuat ku paling Sedih adalah
kaki nya patah dan cacat permanen. Ya Allah, aku sudah berdosa besar kepada Mega.
Aku menangis sejadi - jadi nya.
-
Kedatangan CINTA
Siang itu
terasa sangat panas sekali. Kunikmati angin sepoy – sepoy di teras depan rumah.
Kulihat mobil Honda jazz warna pink memasuki halaman rumah ku. Aku tersenyum
menyambut kedatanganya. Karena aku tahu betul siapa yan datang.
“Assalamualikum
Farhan… “
“Walaikum
Salam Cinta.. Kok tumben sendirian. Biasa nya kamu kan manja,Kemana – mana minta anterin sopir. Hehehe…”
“Hmm…. Baru sembuh,
udah mulai ngeledek lagi. Pengen aja sekali – kali bawa mobil sendiri.”
“Iya udah
yuk masuk. Panas diluar..”
Kupersilahkan
Cinta masuk. Papi dan Mami menyambut ramah kedatangan Cinta.
“Ehhh…. Ada
bidadari datang… Ayah sama ibuk kok gak di ajak mbak Cinta?”
“Ibu bisa
saja… Kebetulan Ayah sama Ibu tadi pas saya berangkat mau keluar kota bu. Jadi
Cuma bisa menitipkan salam.”
“Walaikum
salam. Ada acara apa mbak..?”
“Menghadiri acara khitanan anak nya bude bu. Dela kemana kok gak keliatan bu..?
“Menghadiri acara khitanan anak nya bude bu. Dela kemana kok gak keliatan bu..?
“Kok mbak
Cinta gak ikut? Della nya belum pulang sekolah mbak. Kata nya si ada pelajaran
tambahan. Maklumlah sudah kelas 3, sebentar lagi ujian.
“Banyak
pekerjaan dikantor buk. Ohh Dela udah kelas 3 ya..!”
“Iya udah,
ibuk buatin minuman sebentar ya mbak Cinta..”
“Gak usah
repot – repot bu…”
“Ahh… enggak
kok….”
Sedari tadi
Cinta berbincang dengan mami ku, kulihat wajah nya yang terbalut jilbab
menawan. Cantik sekali Cinta hari ini. Sebelum nya aku melihat nya biasa –
biasa saja. Apa mungkin karena dihatiku mulai tumbuh benih cinta kepada Cinta. Tidak mungkin,
karena Cinta adalah sahabat ku. Aku tak mau persahabatan ini hancur gara – gara
Cinta.
Pernah juga
si, orang tua ku menyuruh untuk menjadikan Cinta pacar atau pasangan hidup.
“Halloo….
Kok bengong si… Ntar kesambet lo.”
Cinta
membuyarkan lamunan ku.
“ehh… Enggak
papa. Kamu itu sama kaya Dela, ada orang ngelamun dikit di bilang kesambet.”
“ Iyaa abis…
kamu itu ngelamunan..”
“hehehee…. “
Kami
bercengkrama berdua diruang tamu. Ngobrol ngalur ngidul hingga ahir nya
kemasalah Mega. Menurut informasi dari Cinta ternyata Mega sudah pulang dari
kerumah sakit 5 hari yang lalu. Ingin sekali aku menjenguk. Pada ahir nya aku
putuskan izin ke mami dan papi untuk menjenguk Mega. Alahamdulillah Mami dan
Papi mengizinkan. Aku segera menuju kerumah Mega di antar Cinta.
-
Bertemu Sang Masa Lalu
Satu jam
kami menyusuri lekak lekuk dan panas nya Aspal. Sampai juga didepan rumah Mega.
Ternyata Mega ada di teras bersama kursi roda nya. Ini adalah pertemuan pertama
ku dengan sedjak aku putus.
Kami turun
dari mobil dan langsung menghampiri Mega. Mata Mega mulai berkaca – kaca saat
tau bahwa aku yang datang. Aku jadi semakin takut dan merasa sangat bersalah
sekali. Kamu dipersilhakan duduk diruang tamu.
“ Gimana
kabar kamu..?”
“ Seperti
yang kamu lihat…”
“Maaf….
Semua itu karena salah ku. Coba kalo peristiawa itu…”
“ Sudah
lupakan…!!”
Hardik Mega
sebelum aku selesai berbicara. Kulihat Cinta diam seribu bahasa. Menundukkan
kepala.
“Mungkin ini
lah balasan yang setimpal dari Tuhan atas apa yang aku perbuat terhadap mu..”
“Kenapa kamu
parno begitu..? Ini jelas tidak ada hubungan nya..”.
“Jika malam
itu Reno tak membatalkan rencana pernikahan kami. Aku tidak akan terburu – buru
keluar dari Caffé dan tidak akan terjadi peristiwa itu. Aku memang wanita bodoh”
Seketika itu
Mega menangis. Reno adalah laki – laki yang membuat hubungan ku dan Mega rusak
. Aku hanya terdiam. Aku tak bisa lagi berbuat apa – apa.
“Sudah,
jangan menangis..”
“Farhaaaan…
Kamu tidak tahu betapa hancur nya hatiku saat ini. Aku benar – benar tidak
menyangka… kal… Kalo Reno sejahat itu sama aku. Kenapa aku tidak mati saja?”
“Kamu kok
ngomong gitu si? Masih ada laki – laki yang mau sama kamu kok…”
“Mau sama aku?
Kamu tidak buta kan..!! Sekarang ini aku cacat, mana mungkin ada laki – laki
yang mau sama aku han..?? aku sudah gak bisa jalan lagi untuk seumur hidup…”
Aku hampiri
Mega yang semakin tersedu-sedu lebih dekat lagi. Ku coba menghapus Air mata
nya.
“Mega….. Kamu
juga tidak buta kan. Aku yakin kamu masih bisa menatap ku dengan sangat jelas. Seseorang
yang masih mau dengan mu ada dihapan mu sekarang”.
“Kamu…??
Tidak mungkin, kamu hanya ingin menghibur ku kan. Kamu hanya bercanda han…!! Aku
tau, sampai saat ini hatimu masih hancur gara – gara aku. Aku telah mematahkan
sayap mu”.
“ Ada hal
yang harus kamu tau. Aku mencintai mu dan menyangi mu bukan karena fisik mu,
kecantikan mu, kelebihan mu, harta mu…. Tapi aku Mencintai mu karena Tuhan ku.
Aku akui, sampai saat ini hati ku masih hancur, tapi bagaimana aku bisa terbang
di saat sayap ku telah patah karena mu Mega. Hanya kamu yang bisa mengobati
hatiku yang hancur dan hanya kamu yang bisa menyambung kembali sayap ku yang
telah patah….”
Profile Penulis :
Bukan
Orang terkenal, Bukan Artis, bukan juga Pujangga dan yang jelas bukan anak boy
band. Hanya bocah bodoh yang sedang berusaha mencari Arti sebuah kehidupan.
“Sayap Yang Patah Telah Kembali” adalah
Cerpen Ke 4 Ku.
Nama : Ariestya
Facebook :
http://facebook.com/ariestya717 (Ariez Thuw
Aqu)
Official Blog :
www.bang-aries.blogspot.com
Terimakasih
untuk para pembaca. Tanpa anda semua cerpen ini tiada artinya.
Mohon
berikan Kritik dan Saran anda kepada saya. Karena Tanpa kritik dan saran anda
sangat membangun saya.
17 komentar:
Assalamu'alaikum... Bang Aries :D
Wew! Dah bisa nulis gitu kok. Keren... :D
Hmm... jika Cinta diam-diam sudah mencintai Farhan dan dia tidak rela jika Farhan kembali pada Mega, bisa panjang tuh ceritanya... :D
Wassalamu'alaikum...
Walaikum Salam..
tadi nya ada ide seperti itu bang Bois...
Tapi gak tau tu, dasar otak saya males kalo buat mikir lama-lama bang bois..
hehehehe :)
Karya nya bang Bois keren*... :)
hehehehehe :)
lagi nyusun cerita selanjut nya mas OibZS.. :)
ih aquu tau niih.. hihihihi ^__^
awal.a kisah nyata, abis tuu di cleweng2ing..
kakakaka :p :p
keren.. !!
ini bikin sendiri?? wow..
ohya banner link blog kamu udah aku pasang balik :) ,,
dan udah aku follow blognya... follow back ya jika berkenan .
@MizTia:
hehehehe:)
Makasih mbak tia..
iya Alhamdulillah Hasil dari karangan sendiri :)
Siap.. Follow back meluncur mbak Tia.. :D
@Pricillia Putri:
Huust Jangan Buka Kartu di depan umum dek :p
salam Sobat wow keren Artikel nya...salam sukses deh
mampir yah di blog ku http://karristaent.blogspot.com
@Saud Karrysta:
Salam sukses kembali bang. Makasih ya :D saya segera hadir komen di blog bang saud..
ckckck jadi ini bukan fiksi.
@Miz Tia:
hehehe
kaya di katain @Pricillia Putri mbak. Awal nyaa memang nyata. Memang aku pernah di tinggal seorang kekasih tapi yg tragedi tabrak, and cacad itu gak ada :D
Karangan belaka Tia..
Nama ku juga ada Tia nya..
hahaha :D
Ariestia wkwkwk
farhan laki-laki yang tangguh ya.
masih mau menerima mega si lesung pipit. sayap yang patah telah kembali deh jadinya.
@Jos Bloko:
Nama ny Fiktif mas.
Gak tau deh gimana jadi ny klo itu reality..
wkwkwkwk :v
Keren cerpennya aku suka....
Aku udah follow blognya, kalo boleh folback ya
http://lembarusang.blogspot.com/
@Yudik Wergiyanto:
Makasih Mas Yudik... Folback nya udah meluncur mas :D
Cerpenyya puanjang ,, belom sempat baca udah ngomen "JOSSSHHH" :D
@Earlyan Utama:
wukakakaka :v
pendek tu mas bro.. belum baca kok udah komentar hahaha :D
Posting Komentar