Di sebuah kamar sederhana yang rapi dan tidak begitu
terang. Hanya di sinari lampu 5 watt dan lampu belajar kecil tampak
seorang gadis sedang menitikkan air mata sambil menuliskan kisah pahit tentang
cinta yang baru saja di alami nya. Selama ini dia hanya menumpahkan kisah
kehidupan nya di buku diary. Tak sedikit dari kisah kehidupan nyata, baik kisah
keluarga maupun cinta. Kisah pahit maupun manis, di angkat menjadi sebuah
cerpen oleh nya. Dia lah Dinda, wanita berparas sederhana namun memiliki wajah
yang manis. Terlebih di waktu terbalut dengan hijab. Menambah ke anggunan dan membuat siapapun
yang memandang wajah nya tak kunjung jemu. Sejak kecil Dinda memang sangat
piawai dalam merangkai kata-kata untuk di jadikan kalimat indah layak nya
pujangga. Disusun dalam suatu cerita pendek atau sering disingkat cerpen. Hal
ini dibuktikan oleh cerpen-cerpen nya banyak dimuat oleh media seperti majalah,
Koran dan media online(website).
“Sungguh aku tak pernah menyangka jika kau adalah
srigala yang berwujud kelinci imut menggemaskan”
Gumam nya yang membuat dia semakin terisak-isak
dalam tangis. Teringat kejadian di perputakaan sekolah siang tadi. Dengan
telinga nya sendiri, ia mendengar lontaran kata-kata yang membuat hati nya
hancur berkeping-keping. Bagaimana tidak? Seorang pria yang selama ini menjadi
pujaan hati nya, menjadi motivasi dalam hidup nya untuk tetap bertahan dalam
kelamahan. Telah mendustai janji cinta yang selama ini meraka bina.
***
Bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu,
namun Guru yang mengajar kelas XI IPA 1 belum juga mengizinkan siswa nya
keluar. Guru merasa tanggung memberikan materi BAB itu sehingga waktu istirahat
sedikit telat. Dinda sudah tidak nyaman lagi di tempat duduk nya. Ia sudah
memegang majalah edisi terbaru yang biasa memuat cerpen-cerpen nya sebelum bel
istirahat berbunyi. Sebenar nya ia ingin segera menemui pujaan hati nya di
perpustakaa. Untuk memberikan kejutan spesial. Karena cerpen yang di muat kali
ini bener-benar istimewa. Yaitu kisah nyata cerita cinta nya selama ini di bina
nya dengan Satria Aji. Kisah cinta yang benar-benar manis walau terkadang harus
memalui jalan berduri. Dan yang membuat istimewa lagi cerpen nya mendapatkan
mendapatkan penghargaan Kategori CERPEN TERBAIK tahun ini. Mungkin jika Dinda
dan Satria satu kelas, Kejutan itu sudah diberikan sedari tadi. Sayang nya
Dinda masuk kelas IPA dan Satria di kelas IPS.
“Ibu rasa sudah cukup penjelasan di BAB ini. Untuk
lebih memahami Ibu harap kalian pelajari sendiri dirumah. Maaf karena telah
menyita separuh dari waktu isitrahat kalian. Sekarang Boleh Istirahat. Selamat
Siang”.
“Siang Juga Buu….”
Setelah Ibu guru keluar dari kelas, siswa-siswi pun
menghambur keluar kelas. Ada yang ke kantin, berkumpul bersama teman di tempat
biasa, ada juga yang memilih tetap tinggal dikelas untuk belajar.
Ini lah waktu yang dari tadi di tunggu oleh dinda.
Dengan terburu-buru dia keluar kelas dan menuju perpustakaan. Sesampai nya
disana, perpustakaan tidak begitu ramai. Ia putarkan bola mata nya tampak
sedang mencari seseorang. Melangkahkan kaki nya kesana dan kemari tapi belum
juga menemukan Satria.
“Aduuuh, kema si Dia..? mana Waktu Istirahat tinggal
10 menit lagi.”
Dengan rasa kecewa terpaksa Dinda harus meninggalkan
ruang perpustakaan. Baru saja keluar, Dinda bertemu Wawan yang Notabene nya
adalah teman dari Satria.
“Ehh…
Maaf Wan. Kamu ngeliat Satria gak..?”
“Aku
tadi liat di belakang Lab Komputer sama Ratih deh..”
“Ngapain
mereka disana?”
“Aduuh,
maaf Din, kalo masalah itu aku gak tau menau. Kamu kan pacar nya. Seharus nya
kamu tau doong”
“Emmm..
ya udah makasih ya wan..”
“Yo’i..”
Rasa
penasaran dan keinginan untuk tau sebenar nya ada apa di antara meraka pun
mengahntui fikiran Dinda.
“Jangan
– Jangan… ahh….”
Sebelum
waktu istirahat habis, segera ia menuju kesana. Namun Dinda tidak ingin hal itu
di ketahui antara Satria dan Ratih. Sesampai nya di dekat TKP yang Wawan tadi
sebutkan, Dinda mengendap-endap imgin mengetahui apa yang sedang mereka
bicarakan.
“Gimana
Tih jawaban nya?”
“Maaf
Satria, bukan nya aku gak sayang sama kamu. Tapi kamu juga kan status nya masih
pacaran sama Dinda.”
“Percaya
deh Tih Aku, kalo kamu terima aku jadi pacar kamu, Hari ini juga aku putusin Dinda. Aku tu
sebener nya gak sayang sama Dinda. Aku Cuma kasihan aja sama Dia karena dia
punya Penyakit yang ….”
Satria
menggantungkan kalimat nya.
Dibalik
termbok tampak seorang gadis mata nya mulai berkaca-kaca. Dihati nya telah
terjadi kuncangan yang amat dahsyat nya, seperti terjadi gempa dengan Skala
Richter tinggi. Dinda memberanikan diri untuk menampakkan tubuh yang dari tadi
bersembunyi dibalik tembok.
“
Yang apa? Kenapa kamu tidak lanjutkan kata-kata kamu?”
Suara
Dinda membuat Satria dan Ratih tampak sangat terkejut. Belum sempat Satria
berkata kembali.
“Maaf
jika aku menggangu kalian berdua. Maafkan juga jika selama ini aku telah
membani mu dengan rasa belas kasihan. Terimakasih utuk semua yang telah kau
berikan.”
Dinda
membuang majalah yang dari tadi di pegang nya dan lari sekecang nya menjauh
dari Satria dan Ratuh.
“Dinda….Tunggu
Din…. Aku bisa jelasin semua nya”
Satria
coba mengejar dan menjelaskan nya kepada Dinda. Namun Dinda sama sekali tak
menggubris dan terus berlari mengilangan dari pandangan mata Satria. Sekilas Satria membaca Tulisan yang bercetak tebal di Majalah.
Cinta Mu, Nafas Ku
Cerpen Terbaik Tahun ini
Karya by Dinda Firnanda
Cerpen Terbaik Tahun ini
Karya by Dinda Firnanda
Maaf jika Cerpen nya Sangat Berantakan ya :-)
Mohon berikan Komentar nya ya :-D
By : Bang Aries
6 komentar:
Cerita yang asik dibaca..
terimakasih telah berbagi
@Dangstars:
Sama-sama bang :)
Ceritanya cukup memikat untuk dibaca, ngomong2 ini pengalaman pribadi atau apalah mas..???
Kayak asli saya baca...
@Syafar Mapalang:
Bukan om,, ini maah cerita fiktif.. murni dari imajinasi belaka.. wuakaka :-D
ceritanya bagus mas...
sampai saya nangis darah mas...
kesimpulannya sehabis bca cerpen ini saya malah kekurangan darah mas...
hikzz..
Cerita cerpen tentang percintaan yang bagus. Hingga terdiam membacanya.
Posting Komentar