Hidup dijaman yang serba kaputalisme memang tak mudah. Yang kaya semakin jaya, yang jelata semakin terlunta-lunta.
Menjadi seorang blogger memang sangat mudah, tapi untuk jadi sukses seperti Raditya Dika, Mas Puthut EA (Kepala suku Mojok.co), Agus Mulyadi (agusmulyadi.web.id), Karnanda Prakoso (CEO & founder cerpenmu.com), dan masih banyak lagi, bukanlah hal yang mudah. Butuh strategi yang mumpuni dalam mekanisme nya. Kesabaran dan keuletan pun tak luput dari itu.
Kesulitan yang saya alami menjadi blogger adalah membuat sebuah antologi. Benar-benar butuh jiwa yang artsy. " Duh Gusti.. Paringono sabar.."
Kesulitan lain yang saya rasakan adalah minimnya budget. Seperti petuah dari harfiah jawa, "Jer Basuki Mowo Beo", Segala sesuatu (ingin cepet berhasil) membutuhkan biaya atau uang. Tak ada masalah untuk si kaya, lha untuk si jelata kayak saya ? Banyak kebutuhan krusial yang harus didahulukan. "Om Minta Diut Om".
Dimulai dari tahun 2009 saya mengenal blog, sampai 2016 saya belum jua jadi blogger yang ngartis. Mungkin karena saya kurang sungguh-sungguh dalam ngeblog ya.. Man jadda wa jadda.
Disini saya akan sedikit curhat gaes.
Tahun 2013 silam, saya dan teman saya (Muhyi Irmawan), pernah mendirikan satu portal blog tentang pemuda. Sungguh ironi, mission failed.
Dalam hal ini sata punya satu cita-cita, punya portal terkebal seperti malesbanget.com, mojok.co, dagelan.co, jombloo.co, minumkopi.com, manggadget.com, eroenmu.com, birokreasi.com dan masih banyak lagi lainnya.
Semoga saja ada blogger yang berhati hello kitty, ilutif, dan mau ngajarin saya cara menulis yang kuuueren (kayak tulisannya mas Agus Mulyadi lhoo), biar tulisan saya nggak kaya 'cacing kepanasan' gini. Buncah. #Om Tolong Om.
0 komentar:
Posting Komentar